Bung Karno dan PKI
Oleh: Dhimam Abror DjuraidHal itu bisa dimaklumi. Bung Karno adalah pejuang kemerdekaan yang sangat antiterhadap kolonialisme dan imperialisme.
Selain aktivis pergerakan, Bung Karno juga seorang intelektual par excellent.
Dia sangat memahami filosofi gerakan-gerakan besar dunia, mulai dari kapitalisme-liberalisme, kolonialisme-imperialisme, komunisme-sosialisme, termasuk juga Islam dan agama-agama lain.
Dari penguasaan khazanah yang luas itulah Bung Karno melihat bahwa penjajahan merupakan kejahatan kemanusiaan internasional yang harus dilawan dan dihapuskan. Ketika itu lawan utama kolonialisme adalah gerakan komunisme yang muncul di Rusia dan kemudian berkembang di China.
Bung Karno melihat ajaran Karl Marx sebagai spirit yang paling tepat untuk melawan penjajahan. Karena itu Bung Karno sangat mengagumi Marx dan sangat banyak mengadopsi teori dan ajaran Marx.
Akan tetapi, harus diingat pula bahwa Bung Karno juga mempelajari Islam dengan serius, dan melihat Islam sebagai agama yang punya potensi kekuatan untuk melawan imperialisme.
Karena itu, Bung Karno ingin memadukan komunisme dan agama dengan gerakan nasionalisme yang muncul di banyak negara jajahan yang ingin merdeka.
Maka lahirlah konsep Nasakom, nasionalis-agama-komunis. Tiga kekuatan ini harus bersatu untuk mengantam kolonialisme.