Bupati Anas: Ajang IMF-WB Bawa Berkah Ekonomi ke Banyuwangi
jpnn.com, BALI - Pemerintah kabupaten Banyuwangi berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mengembangkan infrastruktur penunjang pariwisata dalam rangkaian menyambut International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group Annual Meetings yang berakhir Minggu (14/10) ini di Bali.
“IMF-WB Annual Meeting bukan semata-mata pertemuan internasional yang memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia, tapi juga mampu menggerakkan ekonomi daerah. Dan itu tak hanya Bali, Banyuwangi juga mendapat berkah ekonominya,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu (14/10).
Anas ikut menghadiri penutupan acara itu di Bali, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas pembangunan infrastruktur di Banyuwangi. Pemerintah pusat telah memperbaiki akses ke Kawah Ijen yang memiliki fenomena api biru (blue flame) mendunia, serta akses ke Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki Pantai Plengkung (G-Land) dengan ombak selancar terbaik dunia dan Sabana Sadengan sebagai habitat banteng. Dana Rp 50 miliar dialokasikan untuk perbaikan itu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di sela-sela penutupan IMF-WB Annual Meeting di Bali. Foto: for JPNN.com
Melalui BUMN PT Angkasa Pura II telah dikucurkan ratusan miliar untuk perluasan apron serta penebalan dan perpanjangan landasan Bandara Banyuwangi.“Kami tadi sampaikan terima kasih ke Pak Jokowi melalui Menko Kemaritiman Pak Luhut dan Menteri Keuangan Bu Sri Mulyani, saat bersama-sama menghadiri penutupan acara,” papar Anas.
Infrastruktur tersebut, sambung Anas, bakal berguna bagi Banyuwangi dalam jangka menengah-panjang untuk menggerakkan ekonomi lokal dari pariwisata dan dunia usaha secara umum.
Selain infrastruktur, Banyuwangi mendapat berkah secara langsung dari ajang itu berupa suplai beragam produk kebutuhan untuk para delegasi seluruh dunia. “Selama ini, memang UMKM-UMKM Banyuwangi selalu memasok ke Bali secara rutin, mulai produk pertanian, garmen, sampai suvenir. Nah karena ajang IMF-WB ini, pemesanan dari Bali bertambah dibanding biasanya,” tutur Anas.
Belum lagi Banyuwangi juga menjadi hub alias titik penghubung dari berbagai kebutuhan pendukung ajang IMF-WB yang diikuti lebih dari 17.000 delegasi seluruh dunia itu. Banyak di antara kebutuhan pendukung, selain dari Banyuwangi, dipasok dari berbagai kota di Jawa, mulai transportasi sampai properti event.