Bupati Meranti Minta Presiden Evaluasi Dubes RI di Kamboja
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Upaya memulangkan 13 dari 23 WNI asal Selat Panjang, Kepulauan Meranti, Riau yang telah dilepas oleh perusahaan judi online di Provinsi Kandal, Kamboja masih menuai polemik. Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir pun mengkritik Duta Besar RI di Pnohm Penh, Pitono Purnomo.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/5), Irwan menjelaskan bahwa dirinya tidak puas dengan molornya proses pemulangan 13 warganya tersebut dari Kamboja. Padahal, menurut Irwan, semula warganya dijanjikan untuk pulang Senin pagi (25/5). Tapi kemudian diundur Rabu (27/5) dan diundur lagi Kamis (28/5) pagi.
"Ternyata meleset. Tadi kami dapat info dari keluarga di Meranti, mereka baru dipulangkan besok pagi (hari ini-red) ke Pekanbaru melalui Pnohm Penh, Kuala Lumpur baru ke Pekanbaru," kata Irwan.
Dia pun menyesalkan molornya proses pemulangan karena seharusnya belasan pekerja yang tidak tersangkut kasus dugaan penggelapan uang perusahaan bisa dipulangkan lebih cepat mengingat trauma yang mereka alami pasca penyekapan oleh bos perusahaan judi online.
Apalagi, Pemda Meranti sudah berupaya memfasilitasi pemulangan sesuai permintaan resmi dari Kedubes melalui surat yang ditandatangani langsung oleh Dubes Pitono.
Dijelaskannya bahwa proses pemulangan dilakukan Pemda berdasarkan permohonan keluarga. Nah, karena tidak ingin salah langkah, dibukalah komunikasi dengan Kedubes RI Kamboja.
"Kami sudah berkoordinasi intensif dengan kedutaan, dan kami tidak ingin salah langkah sehingga meminta surat resmi dari kedutaan. Berdasarkan surat ini dan komunikasi per telpon disepakati bahwa untuk pemulangan akan diusahakan melalui APBD Meranti," tuturnya.
Akhirnya Bupati bersama staf dan seorang anggota DPRD berangkat ke Kamboja. Setiba di Pnohm Penh rombongan keci ini langsung lapor ke Kedubes dan diterima Abelian, ketua Tim Pembebasan Sandera. Komunikasi terus berjalan sampai mereka dipertemukan dengan 13 warganya. Kemudian bertemu juga dengan Dubes Pitono yang bersedia menerima mereka.