Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Butet: Yang Nyebelin, Owi Kadang Slengekan, Ha ha ha

Jumat, 19 Agustus 2016 – 08:27 WIB
Butet: Yang Nyebelin, Owi Kadang Slengekan, Ha ha ha - JPNN.COM
Wartawan Jawa Pos Ainur Rohman bersama Tontowi dan Liliyana Natsir. Foto: AINUR ROHMAN/JAWA POS

Owi itu kuat mentalnya. Dia itu sosok yang sangat cuek. Dia tidak mengambil hati jika saya memberikan masukan agak keras. Tetapi, saya tidak memberi tahu dengan marah-marah lho. Sebagai yang senior, saya berusaha sabar dan positif.  Saya sebisa mungkin tidak terlalu menekan dia jika dia melakukan kesalahan. 

Nyebelin juga gak?

Yang nyebelin, dia itu kadang slengekan. Kalau ngomong itu tidak dipikir dulu, ha ha ha yang ini bercanda. Tetapi, kadang memang dia nyebelin banget. Saya sering berpikir, duh kok ada orang yang nyebelin begini ya. Sebab, kalau sudah bercanda, kadang sering kebablasan. Namun, ya sudah, kita sering berbicara dari hati ke hati. Kami ambil positifnya saja dan jelas lebih sabar. 

Apa Owi pernah protes? Baik dalam latihan maupun pertandingan? Berbicara langsung begitu? 

Hmmm... seingat saya tidak pernah sih ya. Owi sering berbicara dengan Kak Icad (Richard Mainaky, pelatih ganda campuran) kalau dirasakan ada yang tidak enak dengan saya. Jadi, Kak Icad berfungsi sebagai penengah, semacam orang yang menetralisir lah. Lalu, Kak Icad yang menyampaikan ke saya. Jadi, kita berbicara lagi, berkomunikasi lagi kalau-kalau ada yang kurang.   

Masih ingat rasanya kalah di final Olimpiade Beijing 2008?

Wah, ya, sakit banget lah. Sudah nggak bisa dibayangkan sakitnya seperti apa. Sampai saat ini, bahkan sebelum saya berangkat ke Rio, saya masih menyesali permainan ketika itu. Kenapa tidak begini, kenapa tidak begitu. Saya sempat cerita ke Debby (Susanto), kenapa saya tidak bermain bagus, ya? 

Waktu di Beijing itu, kami sebetulnya sangat mengantisipasi pasangan Tiongkok (Zheng Bo/Gao Ling dan He Hanbin/Yu Yang) sebagai pesaing terberat. Eh, tiba-tiba ada Lee Yong-dae (dan Lee Hyo-jung) yang nongol begitu saja ke final. Melawan mereka, kami sebelumnya banyak menang. Tapi, waktu final Olimpiade, kami kalah. Rasanya luar biasa sekali sakitnya. Saya berhari-hari tidak bisa tidur. 

LENGKAP sudah prestasi yang diraih Liliyana Natsir.  Emas Olimpiade 2016 melengkapi deretan trofi yang lebih dulu masuk lemarinya. Mulai kejuaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close