Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Butet: Yang Nyebelin, Owi Kadang Slengekan, Ha ha ha

Jumat, 19 Agustus 2016 – 08:27 WIB
Butet: Yang Nyebelin, Owi Kadang Slengekan, Ha ha ha - JPNN.COM
Wartawan Jawa Pos Ainur Rohman bersama Tontowi dan Liliyana Natsir. Foto: AINUR ROHMAN/JAWA POS

Banyak yang meragukan kalian bisa juara Olimpiade. Bagaimana rasanya ketika itu? 

Memang sempat down sih ya. Kok turnamen selevel superseries saja saya tidak bisa berprestasi lagi. Tetapi, saya buang jauh-jauh pikiran itu. Pokoknya saya hilangkan keragu-raguan untuk menuju Olimpiade ini. Yang terpenting adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya saja. 

Dalam perjalanan enam tahun berpasangan dengan Owi, ada momen spesifik yang membuat kamu berada di titik terendah? 

Ada. Salah satu di antaranya ketika kami kalah di kejuaraan dunia 2015 (melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei di semifinal). Saat itu kami main di rumah sendiri (Istora Senayan, Jakarta) dan hampir saja menang. Tinggal satu angka, tetapi kok sulitnya minta ampun. Nggak bisa-bisa rasanya. Akhirnya kami kalah. Dan  sepanjang 2015 itu, kami gagal dapat gelar bergengsi. Saya jadi berpikir apa ya bisa saya juara di Olimpiade kalau seperti ini. Lalu, pada April 2016, kami juara di Malaysia Superseries Premier. Dan itulah momen kebangkitan kami. Kami menjadi optimistis lagi.

Bagaimana ketegangan menghadapi Olimpiade 2016, mengingat kegagalan di Beijing dan London?   

Wah, ya tegang sekali. Makan tidak enak, tidur selalu tidak nyenyak. Bukan karena makanannya tidak enak, ya. Tetapi, perasaan saya yang tidak enak. Gagal di Beijing dan London itu rasanya sangat tidak nyaman. Pikiran ini tidak nikmat, sampai tertawa saja tidak bebas. Di Brasil ini, berat badan saya turun hingga 4 kilogram loh. Oh, begini ya susahnya juara Olimpiade. Ternyata memang luar biasa susah.

Dan setelah juara?   

Wah, ya bebas, lega sekali. Mau ngapa-ngapain juga enak banget. Mau guling-guling juga bebas saja. Istilahnya begitu. Apalagi, kemenangan ini pas dengan hari kemerdekaan Indonesia. Jadi, kami bisa memberikan kado yang spesial. Kalau sebelum Olimpiade, jalan saja rasanya harus hati-hati banget, takut keseleo. Ya, sampai seperti itu rasanya.

LENGKAP sudah prestasi yang diraih Liliyana Natsir.  Emas Olimpiade 2016 melengkapi deretan trofi yang lebih dulu masuk lemarinya. Mulai kejuaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close