Butuh Halauan Negara untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Oleh: Bambang SoesatyoGagasan Indonesia 2045 itu diinisiasi oleh pemerintahan sekarang, dan segala sesuatunya masih sebatas gagasan dan konsep.
Apakah administrasi pemerintahan baru nantinya berkenan menerima dan melaksanakan peta jalan dan sejumlah agenda prioritas pembangunan untuk mewujudkan profil Indonesia Emas 2045 itu?
Kemungkinan untuk menyederhanakan atau mengeliminasi peta jalan menuju 2045 itu sangat terbuka, terutama jika pemerintahan baru nantinya menawarkan gagasan atau inisiatif lain.
Pada aspek politik pembangunan, Presiden Jokowi dan kabinetnya telah menerapkan kebijakan baru berupa penghentian ekspor bahan mentah beberapa komoditas sumber daya mineral, seperti nikel, bauksit hingga tembaga.
Kebijakan penghentian ekspor itu kemudian ditindaklanjuti dengan mendorong program hilirisasi sumber daya mineral untuk menghasilkan produk atau barang setengah jadi.
Melalui hilirisasi tersebut, nilai tambah yang diperoleh negara menjadi lebih besar dan menciptakan banyak lapangan kerja di dalam negeri. Hilirisasi nikel yang dimulai pada 2020 sudah menunjukan hasil yang signifikan.
Maka, hilirisasi sumber daya mineral yang telah dimulai sekarang ini hendaknya dipahami sebagai strategi atau langkah awal dari peta jalan mewujudkan profil Indonesia Emas 2045 itu.
Kendati mendapatkan banyak perlawanan dari sejumlah negara, presiden bersama kabinetnya tetap bersikukuh mempertahankan politik dan kebijakan pembangunan yang diterapkan sekarang ini.