Cairan Berlebihan di Otak Dibuang Melalui Saluran Cerna
”Saat kami melakukan kontrol ke dokter mata, dia curiga jika ada gangguan di otak. Sehingga kami disuruh ke Makassar untuk MRI,” jelas Rina. Hasil MRI pun dirujuk untuk dibacakan dokter saraf. Diketahuilah bahwa di dalam otak sisi kiri Mega terdapat tumor yang cukup besar.
Hanya berdua bersama Mega, Rina kebingungan saat dokter meminta Mega menjalani pemasangan VP shunt. Penjelasan yang kala itu diberikan dokter tidak membuatnya mendapat keterangan yang cukup.
Dia hanya diberi tahu bahwa adiknya akan dipasang slang di bagian kepala untuk mengeluarkan kelebihan cairan di dalam otaknya.
”Ayah saya dulu juga pernah dipasangi slang di bagian perutnya. Itu saja kalau sudah ada sumbatan susah, apalagi kalau di bagian kepala,” ujar Rina mengenang. Bayangan buruk sang ayah yang akhirnya meninggal membuat dia dan keluarga tidak mau mengambil risiko kehilangan Mega dengan cara yang sama.
Setelah menolak menjalani operasi, akhirnya keluarga mencoba pengobatan alternatif. Hasilnya tidak memuaskan. Kondisi Mega justru menurun. Akhirnya, dua minggu yang lalu Mega tidak sadarkan diri. Keluarga langsung membawanya ke rumah sakit.
”Setelah mendengar penjelasan dokter semalam (Rabu malam, Red), kami akhirnya setuju adik kami dioperasi,” imbuhnya.
Tim dokter secara blak-blakan memberikan penjelasan mengenai proses, keuntungan, hingga risiko yang mungkin terjadi selama tindakan. Itulah yang membuat ketakutan mereka atas operasi sedikit banyak pupus.
Tindakan pemasangan VP shunt dimulai pukul 11.00 WIT Kamis (5/4). Seperti prosedur bedah lainnya, pasien terlebih dahulu dibius. Itu dilakukan dr Kun Arifin Abbas SpAn, spesialis anestesi dari RSUD dr Soetomo.