Cak Imin & UAS Sangat Mungkin Jadi Penentu Poros Baru
Said pun menduga PAN melalui rapat kerja nasional akan menawarkan cawapres alternatif yang dianggap bisa diterima Gerindra, PKS dan mungkin juga Partai Demokrat. Said memprediksi nama itu adalah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang dipandang dapat menjadi solusi alternatif dari segala kerumitan yang terjadi dalam proses penentuan cawapres Prabowo di tengah ketatnya persaingan antara Habib Salim dan AHY.
"Jika UAS yang ditawarkan oleh PAN, maka PKS kemungkinan akan setuju. Sementara di internal Gerindra, saya kira nama UAS termasuk salah satu kandidat yang cukup diinginkan," katanya.
Menurut Said, jika paket Prabowo-UAS yang dipilih, maka Gerinda, PAN dan PKS akan setuju. Sementara Demokrat, terkesan sedikit alergi pada UAS.
Tapi karena UAS bukan kader dari PKS dan PAN, mungkin dapat menjadi penawar alergi. "Kalau nama UAS diterima PAN, Gerindra, PKS dan Demokrat, maka peluang terbentuknya poros ketiga akan mengecil. Tapi, jika UAS menolak dan memilih tetap menjadi pendidik di bidang agama, pintu poros ketiga menjadi sedikit terbuka," katanya.
Tapi karena UAS menolak untuk maju dan Prabowo kemungkinan akan menggandeng AHY, maka kemungkinan PAN dan PKS mencoba membentuk poros ketiga sangat terbuka. Hanya saja, PKS dan PAN perlu bekerja keras mencari mitra koalisi penambah kursi.
Saat ini jumlah kursi PAN di DPR ada 48, sedangkan PKS 40. Gabungan kedua partai itu belum mencapai syarat minimal 112 kursi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.
"Di sini saya melihat peluangnya ada pada PKB. Dengan modal 47 kursi DPR, PKB bisa menambah kekurangan kursi PKS dan PAN. Dengan skenario ini, terbuka peluang Cak Imin diusung sebagai cawapres, jika Joko Widodo tak menggandeng Ketua Umum PKB tersebut," pungkas Said.(gir/jpnn)