Cancel Culture
Oleh Dahlan IskanLebih rumit lagi: apakah budaya cancel tidak melanggar hukum? Lebih tinggi mana filsafat atau hukum? Mengapa ada tindakan 'menghukum' di luar hukum?
Bacaan pun melebar ke mana-mana. Termasuk ke sejarah: kapan cancel culture itu dimulai? Di mana?
Ternyata saya harus ke Yunani. Ke zaman tahun 500 sebelum Masehi.
Internet benar-benar tanpa batas. Dari kamar sebuah rumah sakit bisa menjelajah ke perpustakaan mana pun di dunia. Zaman benar-benar gila!
Ternyata filsafat cancel culture ini lahir bersamaan dengan lahirnya filsafat demokrasi. Atau sedikit setelahnya.
Cancel culture boleh dikata sebagai kelengkapan demokrasi. Artinya: demokrasi tidak jalan tanpa diikuti cancel culture.
Dalam praktik, di sebuah negara demokrasi, tetap saja banyak orang yang anti-demokrasi. Di zaman itu. Tetap saja banyak pemimpin yang mengembangkan sikap otoriter.
Maka di zaman yang begitu kuno di Yunani diputuskanlah untuk dilakukan 'cancel' pada orang-orang yang anti-demokrasi.