Cantik tapi tak Pernah dapat Sentuhan Suami, jadinya Begini
jpnn.com, MALANG - Markonah, 22, warga Kecamatan Batu, Jatim, ibarat bunga mawar tanpa duri. Cantik, sabar, dan tutur katanya halus. Tapi, kelembutan sekaligus kecantikan Markonah tersebut tidak membuat Markucel betah di rumah.
Justru sebaliknya, suami yang menikahinya sejak setahun lalu itu selalu SPP (suka pulang pagi).
Mulanya, hubungan Markucel - Markonah ini baik-baik saja. Sejak mengucap janji pernikahan pada 13 Februari 2017, pasangan muda itu selalu mesra. Tidak hanya mesra di ranjang, tapi juga mesra di hadapan tetangga.
Apalagi, Markucel menunjukkan tanggung jawabnya. Meski bekerja sebagai kuli bangunan, dia tetap rajin menafkahi Markonah. Kemesraan mereka bak Romeo dan Juliet itu berlanjut hingga bulan kedua setelah pernikahan.
Memasuki bulan ketiga, Markonah mulai kesal alias ”bete”. Itu karena Markucel sudah tidak pernah menjemputnya ketika pulang bekerja. Biasanya, sepulang kerja sebagai karyawan toko, Markucel selalu setia menjemput.
Tapi kini, Markucel kerap pulang dini hari. Apalagi dia beberapa kali pulang dalam keadaan mabuk. Sebagai istri, perasaan Markonah berkecamuk. Dia mulai berpikir yang aneh-aneh. Mulai curiga bahwa suaminya berselingkuh hingga menuduh ”membeli” perempuan malam hingga mabuk.
Kecurigaannya itu dia ceritakan kepada sang mertua. Bukan mendapatkan pembelaan, Markonah malah dimarahi kedua mertuanya. Ibarat dia sudah jatuh tertimpa tangga pula. Selain kurang perhatian dari suami, mertuanya juga ikut marah-marah.
Markonah semakin tak tahan. Hubungan pernikahan selama 1 tahun ini harus berakhir di Pengadilan Agama (PA) Kota Malang 14 Februari 2018. Dia menggugat Markucel yang tidak pernah memberikan sentuhan lahir dan batin kepadanya.