Capaian 3 Program Prioritas Badan Bahasa Sepanjang 2022, Mendunia!
Sejak Januari hingga November 2022, jumlah peserta uji tercatat sejumlah 214.358 orang yang tersebar di 2.252 instansi.
Dalam hal pelayanan ahli bahasa dan pembinaan lembaga dalam pengutamaan bahasa negara, Badan Bahasa telah melakukan 650 layanan dengan 138 pelayanan ahli bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, 512 melalui balai/kantor bahasa, serta 1.536 lembaga binaan dalam pengutamaan bahasa negara.
Melalui KKLP Perkamusan dan Peristilahan, Badan Bahasa telah melakukan penyusunan dan pemutakhiran sejumlah produk perkamusan dan peristilahan.
2. Pelindungan Bahasa dan Sastra
Dijelaskan Aminudin, selama 2022, Badan Bahasa telah sukses melaksanakan program Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang tersebar di 13 provinsi seluruh Indonesia dengan 39 bahasa daerah sebagai objek revitalisasi. Keterlibatan sejumlah pihak dalam program ini sangat tinggi.
Indonesia terpilih sebagai Co-organiser peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2023 di Prancis (Paris) secara tatap muka (luring) dan daring melalui kegiatan pembukaan (celebration), pertunjukan budaya Indpnesia, diskusi panel, dan pameran. Kegiatan HBII dilakukan antara Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa bersama dengan KBRI Paris, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), dan Biro Kerja Sama dan Humas.
Indonesia sebagai negara pemilik bahasa daerah terbanyak kedua di dunia dipercaya sebagai panelis dalam High Level Launch International Decade Indigenous Languages di UNESCO, Paris, pada 13 Desember 2022. Kepala Badan Bahasa hadir dan berbagi praktik baik program revitalisasi bahasa daerah di Indonesia.
Badan Bahasa telah membuat 32 produk film animasi berbasis legenda Indonesia yang bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek. Badan Bahasa juga melibatkan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (Ainaki), Asosiasi Program Studi Perguruan Tinggi, 86 dosen/guru, 203 mahasiswa, 290 siswa SMK.