Capaian Sektor Pertanian Hasil Kerjasama Kementan dengan TNI
jpnn.com, BANDUNG - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), bersama-sama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
Hal ini Amran sampaikan dalam Evaluasi Kerjasama (Kementan) - TNI AD dalam mewujudkan swasembada pangan di depan para Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) se Indonesia, di Gedung Graha Yudha Wastu Pramuka, Pusat Persenjataan Infantri (Pussenif), Kodiklat TNI AD, Bandung, Jawa Barat Selasa pagi (27/11).
Amran menyampaikan ucapan terimakasih kepada Asisten Teritorial (Aster) KASAD, para Komandan Kodim (Dandim) dan Komandan Korem (Danrem), perwira-perwira tinggi beserta seluruh jajarannya di seluruh Indonesia, telah membantu petani Indonesia, pahlawan pertanian Indonesia.
"Yang kami rasakan betul di lapangan, jajaran babinsa dan seluruh jajaran dari Kodim dan Korem melakukan pendampingan pada petani dan penyuluh pertanian di lapangan. Sehingga lebih menumbuhkan rasa kedisiplinan," ujar Amran.
Selanjutnya Amran memaparkan hasil kerja bersama sektor pertanian berdasarkan kesepakatan Kementan dan TNI AD. Termasuk capaian menarik dari kinerja 4 tahun Kementerian Pertanian, yang belum pernah terjadi di sebelumnya. Yaitu inflasi yang jadi perbincangan di seluruh dunia. Karena kata inflasi menurutnya, selalu menakutkan karena berhubungan dgn pengangguran, kemiskinan dan seterusnya.
"Saat kami start kerja di 2014 dulu inflasi pangan 10,57 persen. Dalam kurun kerja 4 tahun turun menjadi 1,26 persen. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun terakhir. Sehingga inflasi umum untuk negara kita juga pertama dalam sejarah 3 tahun berturut-turut 3,6 persen," tegas Amran.
Amran melanjutkan, yang menarik inflasi turun tetapi kesejahteraan petani meningkat. Ia menjelaskan ini diraih karena disparitas harga berhasil ditekan, rantai pasok dipangkas. Semua dikerjakan berkat dukungan Dandim - Danrem dan jajarannya.
Amran mengakui isu pangan sektor sangat strategis, bahkan kerapkali memengaruhi kondisi kesehatannya. "Kami rasakan harga pangan naik, tekanan darah kami naik. Harga stabil tekanan darah stabil. Kami bolak balik ke RSPAD. Cabe saja naik ribut. Dulu naik sampai bergejolak semua ribut. Sekarang turun bahkan menjadi penyumbang deflasi, kurang disuarakan", ungkap Amran.