Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cara Diena Haryana Melawan Bullying di Sekolah

Dirikan Komunitas Anak-Anak Korban dan Pelaku

Rabu, 04 Maret 2015 – 21:16 WIB
Cara Diena Haryana Melawan Bullying di Sekolah - JPNN.COM
Diena Haryana memberikan pelatihan kepada para peserta training anti-bullying di Yayasan Sejiwa pekan lalu. Foto: Miftahulhayat/Jawa Pos/JPNN

Diena melanjutkan, si korban bahkan kerap menangis dan berteriak-teriak histeris. Dia terpaksa rutin mengonsumsi obat penenang untuk menstabilkan kondisi emosinya. Menurut Diena, para pem-bully tersebut biasanya tidak sadar bahwa perbuatannya bisa berdampak buruk bagi korban.

"Mereka mengira hanya ledek-ledekan biasa. Tapi, kenyataannya, dampak terhadap si gadis sangat serius,’’ tuturnya.

Alumnus program master TEFL di University of Warwick, Conventry, Inggris, itu menyatakan, umumnya para pem-bully adalah pihak-pihak yang bermasalah. Kebanyakan mereka berasal dari keluarga broken home.

"Mereka sendiri enggak bahagia dan merasa tersakiti sehingga merasa perlu menyakiti orang lain,’’ tambahnya.

Karena itu, Diena menuturkan, sekolah adalah pintu yang tepat untuk menyosialisasikan gerakan anti-bullying. Meski hasilnya belum signifikan, dengan training-training anti-bullying yang gencar dilakukan, dia yakin mulai banyak anak yang aware terhadap bullying. Mereka lalu berinisiatif membentuk kelompok Caring Teen Community.

Menariknya, komunitas yang bernaung di bawah Yayasan Sejiwa tersebut beranggota para mantan pelaku dan mantan korban bullying. Dalam komunitas itu, mereka saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait dengan bullying.

Dampaknya cukup besar. Yang pernah menjadi korban kini tidak lagi merasa takut, bahkan mulai berani melawan segala bentuk bullying yang ditujukan kepada dirinya. Yang menjadi pelaku akhirnya sadar dan mau menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruknya mem-bully teman-teman.

Ada juga yang pernah menjadi pelaku sekaligus korban bullying. Namanya Abu Soleh. Dialah penggagas dan salah satu pendiri komunitas tersebut. Kini Abu sudah masuk bangku kuliah. Pemuda berusia 21 tahun itu sangat getol menyosialisasikan gerakan anti-bullying. Dia rajin berkampanye di sekolah-sekolah maupun di lingkungan sekitar rumahnya.

KASUS bullying atau intimidasi masih menjadi fenomena gunung es di dunia pendidikan. Tidak sedikit yang berujung kematian. Itulah yang meresahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close