Cara Kominfo, ATSI, dan Komunitas TIK Peduli Wabah DBD
jpnn.com - JAKARTA – Komunitas Telematika, Informasi, dan Komunikasi (TIK) nasional yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) bersama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar kegiatan bakti sosial kemanusiaan berupa donor darah.
Ketua Umum ATSI Alexander Rusli menjelasakan, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan operator telekomunikasi, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Masyarakat Telematika (MASTEL).
"Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami beserta para penyelenggara telekomunikasi, bersama-sama dengan Kementerian Kominfo dan komunitas TIK nasional atas musibah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sedang mewabah dan merupakan wujud dari kesetiakawanan nasional," kata Alexander Rusli.
Aksi donor darah yang digelar dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) ini diharapkan mampu mengumpulkan pendonor hingga 150 orang. Kegiatan ini berlangsung di Ruang serba guna Kemkominfo Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 9 Jakarta Pusat, mulai pukul 08.30 - 11.30 WIB.
"Tujuan pendonor darah hanya satu yaitu menyelamatkan jiwa orang lain. Semoga melalui aksi sosial ini bisa membantu penderita DBD dan saudara kita yang membutuhkannya," sambungnya.
Sebelumnya, ATSI juga memberikan apresiasi kepada 893 Donor Darah Seratus Kali (DDS) ditengah krisis cadangan darah nasional yang ada di PMI. Penghargaan ini adalah bentuk dukungan untuk mendorong gerakan masyarakat pendonor darah dalam upaya membantu PMI menyediakan stok darah nasional.
Bentuk apresiasi dari ATSI berupa Kartu Perdana dan pulsa senilai Rp1 juta untuk 893 penerima penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukarela 100 kali dari seluruh propinsi.
Dijelaskan, idealnya sebuah negara mempunyai dua persen cadangan kantong darah dari jumlah penduduknya. Berdasarkan standar lembaga kesehatan dunia WHO, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia.