Cara Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon Merevitalisasi Aset Kerajaan
Mulai Undang Ketua RW hingga Temui PresidenJumat, 04 Januari 2013 – 09:12 WIB
Soal keterbatasan SDM dan finansial itulah yang selama ini juga menjadi fokus perhatian Arief. Meskipun, disadari bahwa berbagai keunggulan yang dimiliki Kasepuhan Cirebon bisa menjadi potensi wisata dan cagar budaya sehingga bisa menghasilkan pendapatan.
Tapi, pada awal bertakhta, Arief tidak terlalu percaya diri untuk benar-benar membuka keraton sebagai objek wisata murni. Ada problem klasik yang harus dia selesaikan, yaitu masalah ketertiban serta kebersihan di lingkungan keraton dan lingkungan sekitar.
Keraton Kasepuhan Cirebon dikelilingi 8 RW (rukun warga) yang dibatasi pagar. Sayang, kesadaran warga bahwa kasepuhan itu merupakan aset berharga masih sangat rendah. Lingkungan keraton tidak beda dengan ladang pembuangan sampah. Warga membuang sampah dengan melemparnya melewati pagar pembatas. Begitu setiap hari. Lama-kelamaan sampah pun menumpuk di halaman keraton.