Cara Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon Merevitalisasi Aset Kerajaan
Mulai Undang Ketua RW hingga Temui PresidenJumat, 04 Januari 2013 – 09:12 WIB
Tentu saja pihak keraton harus bisa menutupi kekurangan biaya operasional yang lebih besar daripada pemasukan yang diperoleh setiap bulan itu. Arief pun rela mengeluarkan uang pribadi rata-rata Rp 20 juta per bulan untuk menutupi defisit biaya tersebut.
Untung, Arief memiliki bisnis di berbagai bidang usaha, mulai restoran hingga konstruksi. Dengan begitu, dana pribadinya itu masih bisa digunakan untuk menutupi kekurangan biaya operasional tersebut. "Tetapi, harus mulai dicarikan solusi agar tidak bergantung kepada orang per orang saja. Profesionalitas tetap perlu," kata pengurus Dewan Pembina Kadin Jawa Barat dan Dewan Pembina Himpi Jawa Barat itu.
Apalagi, di luar keraton itu, Kesultanan Cirebon masih mempunyai tanggung jawab di tempat lain yang membutuhkan perhatian. Antara lain, 200 wewengkon atau situs-situs peninggalan sejarah seperti masjid, makam, petilasan, gua, dan kolam yang tersebar di Kota dan Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, sampai Brebes (Jawa Tengah).