Cari Rumah Keluarga, Tinggalkan Harta Benda
Gunung Agung Meletus, Gelombang Pengungsian Pasti akan MeningkatMeski demikian, ia perkirakan sudah banyak warga Bali berdatangan dengan alasan mengungsi. Terlihat dari puluhan kendaraan berplat DK yang menyeberang dengan memboyong keluarga disertai tas-tas berukuran besar.
“Motor dan mobil ini ada berboncengan atau membawa istri, anak-anaknya, dan neneknya,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Jamaluddin menjelaskan, jumlah pengungsi belum bisa dipastikan. Sebab pendataan baru dilakukan siang hari. Hanya saja, ia memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan orang.
Posko dibuka untuk mendata pengungsi dari Bali yang masuk ke Lombok. Dua orang petugas standby hingga malam hari. Pos itu hanya menjadi pos pendataan saja, apabila ada pengungsi yang membutuhkan bantuan karena tidak memiliki keluarga, BPBD siap untuk membantu.
Untuk sementara, pihaknya melakukan pendataan dahulu, jika mereka datang dalam jumlah banyak, kemungkinan nanti akan dibuka posko penampungan di kantor BPBD. “Kalau memang tidak ada keluarga di Lombok, kita akan buatkan penampungan,” ujarnya.
Tapi pada saat pendataan, malah ada keluarga yang menghindar. “Mereka tidak mau didata karena punya kelurga di Lombok. Bahkan sampai dikejar, padahal tujuan hanya untuk mendata agar diketahui tindakan yang akan kita ambil,” tutur Jamaluddin.
Sesuai perintah gubernur, BPBD memang harus melakukan backup. Posko akan dibuka sampai Gunung Agung kembali normal. “Kalau Gunung Agung meletus, gelombang pengungsian pasti akan meningkat,” ungkapnya.
Malam kemarin, BPBD juga mengirim dua unit mobil dapur umum ke lokasi pengungsian Bali, karena kebutuhan dapur umum ini sangat mendesak. Mereka mengalami kekurangan mobil dapur karena jumlah pengungsi semakin banyak.