Cari Simpati, Politikus Berlomba-lomba Bantu Korban Gempa
Saat ini Estrada dan sebagian besar penghuni di kompleks hunian vertikal itu bertahan di tenda darurat. Sejak Selasa malam, beberapa tenda darurat menjadi tempat penampungan korban di area tersebut.
Ana Karen Almanza, sukarelawan, mengatakan bahwa tenda-tenda yang kini bermunculan di dekat lokasi bencana itu hasil swadaya masyarakat. Demikian juga bantuan yang mengalir untuk para korban.
Selain makanan dan minuman, bantuan juga berupa pakaian dan obat-obatan. ”Tidak ada keterlibatan pemerintah. Semua (bantuan, Red) ini juga berasal dari para warga yang peduli,” katanya.
Gempa bumi yang meluluhlantakkan SD Enrique Rebsamen di Mexico City itu telah merenggut 286 korban jiwa. Jumlah korban tewas masih sangat mungkin bertambah karena tim penyelamat belum tuntas menyisir lokasi bencana.
Sedikitnya 52 bangunan di ibu kota Meksiko tersebut rata dengan tanah. Pencarian para korban berlanjut meskipun harapan untuk menemukan korban selamat semakin tipis.
Sejak Kamis malam (21/9), pencarian Frida Sofia berhenti. Sebab, setelah ditelusuri, gadis yang disebut-sebut masih hidup meski tertimpa reruntuhan gedung itu tidak pernah ada.
Angkatan Laut (AL) Meksiko minta maaf kepada publik karena telah memberikan informasi yang tidak akurat tentang Sofia. Informasi tersebut membuat media berlomba-lomba menjadi yang pertama meliput evakuasi Sofia.
”Kami ingin menegaskan bahwa kami tidak pernah memberikan informasi yang berkaitan dengan nama gadis tersebut atau apa pun yang berkaitan dengannya. Satu hal yang ingin kami tekankan, tidak pernah ada informasi resmi seperti itu dari kami. Sepertinya itu berita palsu,” papar Angel Enrique Sarmiento, petinggi AL. Saat itu, menurut dia, pihaknya hanya memberitahukan temuan bercak darah.