Catatan Ketua MPR: Hilirisasi SDA Butuh Iklim Usaha Kondusif
Tak hanya menciptakan lapangan kerja, hilirisasi SDA barang tambang serta hilirisasi tanaman pangan sektor pertanian dan perkebunan akan meningkatkan produktivitas masyarakat pedesaan, karena semakin aktif menanam dan mengolah.
Peningkatan produktivitas dan upaya memperbesar nilai tambah semua SDA akan membuka begitu banyak lapangan kerja.
Sebab, perekonomian nasional yang bertransformasi tak hanya butuh teknologi terkini, melainkan juga peran tenaga kerja yang trampil dan produktif pada setiap tahapan proses produksi, pengawasan mutu hingga distribusi.
Sudah barang tentu harus tumbuh tekad untuk tidak lagi menjual SDA dalam wujud bahan mentah.
Harus ada kemauan dan keberanian untuk mengolah semua SDA itu menjadi produk jadi bernilai tambah tinggi.
Jika kemauan dan keberanian itu ingin diwujudnyatakan, tata kelola semua potensi ekonomi di desa-desa itu harus bertransformasi dengan program hilirisasi.
Transformasi ekonomi dan program hilirisasi sudah begitu sering digemakan, bahkan rancangan programnya pun sudah dibuat.
Dalam dialog dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada Januari 2024, Prabowo mengemukan tekadnya merealisasikan program hilirisasi untuk 21 komoditas, mencakup SDA mineral hingga tanaman pangan di sektor pertanian dan perkebunan.