Cawapres Jokowi Harus yang Mumpuni di Sektor Pertanian
Pertama adalah sempitnya lahan. Kedua, akses petani terhadap perbankan sangat rendah.
Ketiga, respons petani terhadap teknologi pertanian masih belum baik. Keempat, persoalan manajerial, dan kelima, persoalan pascapanen.
Bambang menyebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu juga telah mengidentifikasi permasalahan tambahan yaitu kurangnya minat generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian.
“Ini karena kondisi pertanian kami kurang menjanjikan. Kalau kami coba dari kondisi yang kurang menjanjikan menjadi menjanjikan, maka saya pastikan banyak yang akan bergabung dengan kita (petani),” jelas Bambang.
Bambang mengklaim, di bawah kepemimpinan Moeldoko, HKTI berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian yang tak diduga sebelumnya.
Antara lain menciptakan bibit unggulan M400 dan M70D dengan sertifikasi dan pujian dari Mentan Andi Amran Sulaiman. Kedua, mendirikan perusahaan M-Tani untuk mengembangkan bibit unggul, pupuk, teknologi pertanian dan pendampingan bagi petani.
Ketiga, membangun pompa air raksasa di Gunung Kidul untuk mendukung pertanian kawasan, dan terakhir, membentuk kelengkapan organisasi HKTI berupa organiasi otonom HKTI.
Yaitu Koperasi HKTI Tani Makmur Sejahtera, Media Center, IT Data Center, Brigade Anti Hama, Lembaga Litbang, LBH dan Event Organizer.