CBS: Stabilitas Sektor Keuangan Semakin Baik, BI dan OJK Layak Dapat Pujian
Oleh: Achmad Deni DaruriNegara lain seperti Turki dan Brasil justru tidak mampu menjaga kepercayaan konsumen mereka. Sementara itu cadangan devisa Indonesia juga menguat tertinggi yang mampu membiayai tujuh bulan impor dengan nilai sebesar 120,6 miliar dolar.
Sementara itu banyak negara berkembang lainnya seperti Saudi Arabia terus mengalami penurunan cadangan devisa semenjak Agustus 2018 hingga saat ini. Padahal Suadi adalah net eksportir minyak dan Indonesia adalah net importir minyak.
Prestasi Bank Indonesia dan OJK dapat terjadi karena pemilihan strategi yang tepat dimana trade off antara strategi satbilitas dan strategi pertumbuhan dapat dinetralisir.
Secara khusus peran Bank Indonesia yang dipimpin oleh Perry Waluyo mampu membawa kebijakan sector moneter dalam konteks strategi stabilitas, dan kebijakan pertumbuhan berupa makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, sistem pembayaran dan ekonomi keuangan syariah.
Kebijakan strategi pertumbuhan dapat dilakukan secara cantik karena adanya kerjasama yang baik antara Bank Indonesia dan OJK. Tanpa itu maka kedua stratgi ini akan saling membunuh satu sama lainnya.
Kebijakan moneter dunia yang tak pasti pada tahun 2018 terbukti telah dapat dijinakkan oleh BI dan OJK termasuk ancaman perang dagang dan kapital outflow dari negara sedang berkembang.
Strategi ini jika dapat dipertahankan dengan baik merupakan modal yang sangat penting dalam menghadapi kondisi perekonomian tahun 2019 yang secara teoritis akan lebih jinak dibandingkan tahun 2018 yang lalu.
Terbukti, dana investasi negara berkembang saat ini (januari 2019) telah melihat perekonomian Indonesia sebagai bellwether yang sangat cantik.