Cegah Anemia dengan Menu Sarapan Sederhana
Menurutnya, sarapan sebaiknya mengombinasikan berbagai zat gizi, sehingga memperhatikan keseimbangan menu.
Jadi, tidak hanya mengandung sumber energi atau protein saja.
"Tetapi diupayakan dengan memperhatikan keseimbangan menu di dalamnya seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan paling tidak memenuhi sekitar 15-30 persen kebutuhan energi harian," kata Teguh.
Merujuk naskah akademik sarapan sehat yang diinisiasi oleh PERGIZI Pangan, sarapan sebaiknya dilakukan sebelum seseorang beraktivitas yakni sebelum pukul 09.00.
Orang memerlukan sarapan untuk mencukupi kebutuhan energinya setelah semalaman puasa (tidur bisa dikatakan puasa karena tidak ada asupan minuman atau makanan apa pun) untuk beraktivitas di pagi dan siang hari.
Teguh menyarankan orang tua membiasakan anak-anak sarapan sejak dini.
Tantangannya memang sering kali pada waktu persiapannya, kemudian dari sisi jumlah dan jenis (beragam).
Untuk menyiasati waktu yang terbatas, bisa menyiapkan bahan sarapan lebih awal, misalnya pada malam hari.