Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cegah Permainan Harga Benih Lobster, Begini Harapan Pengusaha Kepada KKP

Kamis, 03 Desember 2020 – 23:47 WIB
Cegah Permainan Harga Benih Lobster, Begini Harapan Pengusaha Kepada KKP - JPNN.COM
Ilustrasi. Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Foto: IST

Pada tahun 2016, ekspor benur dari Indonesi ke Vietnam mencapai 120 juta ekor. Sedang pada tahun ini, sejak dibukanya pengiriman benih lobster dari bulan Juni hingga akhir November, benih lobster yang diekspor baru mencapai 40 juta ekor.

Willy mengakui, kesulitan pengusaha eksportir selama ini dalam mengekspor BBL adalah tidak adanya regulasi dari pemerintah yang mengatur tentang harga batas minimal dan maksimal penjualan benih lobster dari nelayan kepada perusahaan eksportir.

Selain itu, perlu penetapan harga batas bawah dengan grading terjelek benih lobster dari pengusaha kepada pembeli di Vietnam.

"Harus ada selisih harga antara maksimum penjualan dari nelayan ke perusahaan dengan harga batas bawah penjualan ke Vietnam, sehingga tak sedikit ekportir yang justru mengalami kerugian akibat biaya tinggi yang muncul sebagai akibatnya," ucapnya.

Willy menyebut, eksportir umumnya mendapatkan benur dari pengepul, bukan dari nelayan langsung, sehingga harganya telah sangat tinggi dan sulit ditawar, karena jika kami memberikan penawaran yang dinilai rendah, pengepul akan menjualnya kepada pembeli yang berani membayar harga lebih tinggi.

Setelah benih didapatkan dan kelengkapan surat-surat untuk keperluan ekspor diurus, setelah diterbangkan ke Vietnam, kemungkinan hal-hal yang bisa terjadi juga masih ada. Seperti harga di Vietnam yang tiba-tiba saja turun karena terjadi badai; permainan oknum-oknum di Vietnam; dan perhitungan grading (klasifikasi), sehingga harga jual yang didapatkan eksportir menjadi lebih rendah dibanding harga beli dan biaya operasional.

“Saya adalah pengusaha baru untuk ekspor benih lobster. Dikarenakan pandemi, saya coba mendalami dan terjun di bidang usaha BBL ini. Sampai ekspor BBL ditutup sementara kemarin, saya sudah puluhan kali mengekspor BBL, akan tetapi dari total puluhan kali eksport, total pendapatan minus,” katanya.

Ia menjelaskan, banyak aspek yang membuat minus tersebut, karena keuntungan pemberangkatan per-trip tidak sebanding apabila terjadi kerugian untuk satu trip saja. Seperti keterlambatan pesawat, harga jual di Vietnam tiba-tiba turun, selisih harga pembelian dan penjualan yang tidak tetap, grading klasifikasi BBL.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta segera mengatur regulasi agar tidak terjadi sengkarut ekspor benih lobster.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close