Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerdas! Begini Kebijakan Menteri Nadiem untuk Bantu Pasien Covid-19

Senin, 06 April 2020 – 18:40 WIB
Cerdas! Begini Kebijakan Menteri Nadiem untuk Bantu Pasien Covid-19 - JPNN.COM
Ilustrasi - Covid-19 (Corona virus disease 2019). Foto: Antara/Dian Hadiyatna/HO

jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengambil kebijakan cerdas dengan merealokasi anggaran Rp 405 miliar untuk mengaktifkan 13 Rumah Sakit Pendidikan agar dapat merawat pasien COVID-19 dan 13 Fakultas Kedokteran untuk menjadi pusat tes (test center).

Kemendikbud telah memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) ke Rumah Sakit Pendidikan dan Relawan Mahasiswa Kesehatan yang bertugas dalam penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) berupa 2.000 baju APD, 2.000 pelindung muka/face shield dan 466 sepatu bot. Langkah tersebut sebagai respons atas arahan presiden.

Kemendikbud juga memobilisasi relawan mahasiswa kesehatan untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19 serta menyiapkan asrama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) sebagai fasilitas karantina.

“Dalam kaitannya dengan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas respons cepat dan sigap Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja strategis Pemerintah dalam proses konsultasi dan penyusunan kebijakan selama darurat COVID-19," ujar Nadiem di Jakarta, Senin (6/4).

Kemendikbud sangat menghargai semangat antusiasme, solidaritas, dan gotong royong yang ditunjukkan oleh 15 ribu relawan mahasiswa yang sudah bergabung.

“Gerakan ini sejalan dengan semangat kebijakan Kampus Merdeka. Kesempatan menjadi relawan kemanusiaan juga merupakan hal yang sangat bermanfaat dan penting untuk belajar dan mengasah keterampilan sebagai tenaga medis profesional," tuturnya.

Secara khusus Mendikbud menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) dan tujuh asosiasi mahasiswa kesehatan lainnya yang terlibat, karena telah menunjukkan tindakan nyata dalam menanggapi panggilan kemanusiaan.

Gerakan ini disebut Nadiem sebagai perwujudan konkret dari semangat sejati setiap dokter, perawat, dan tenaga kesehatan profesional.

Mendikbud Nadiem telah mengambil kebijakan cerdas untuk membantu merawat pasien COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News