Cerita Dahlan Iskan soal Kereta Cepat, Kenapa Tiongkok Mau?
Itu sebabnya di kompleks Stasiun Padalarang itu ada dua bangunan: klasik dan modern. Gaya Belanda lama dan gaya Tiongkok modern.
Yang juga berubah adalah stasiun pemberangkatan: yakni di Halim. Di lahan Bandara Halim Perdanakusuma milik TNI-AU. Seluas 3,5 hektare.
"PT KCIC pun harus menyewa lahan tersebut. Jangka panjang: 50 tahun. Biaya sewanya, jangan kaget, Rp 10 triliun. Akan diterima negara," ucap Dahlan dalam tulisannya.
Mantan dirut PLN itu menilai Stasiun Halim sangat megah, modern, mirip yang di Tiongkok.
Saat dia mencoba KA cepat itu, stasiun belum sepenuhnya selesai. Pertamanannya belum jadi. Pertokoan dan restorannya belum ada yang buka.
Akan tetapi, menurut rencana, konon banyak resto terkenal buka di situ. Salah satunya favorit Dahlan: Lanzhou Lamian. Yakni, mi dari provinsi muslim di Tiongkok: Provinsi Ganshu. Halal. Mi daging sapi.
Untuk ke Stasiun Halim nantinya ada akses langsung dari jalan tol. "Kemarin saya lewat akses itu. Belum sepenuhnya dibuka. Tidak ada tanda. Saya sempat terlewat. Terpaksa muter jauh di jalan tol," tutur Dahlan.
Saat pulangnya, Dahlan pilih menerobos jalan darurat. Masih berbentuk tanah uruk. Menuju jalan aspal di kompleks perumahan TNI-AU. Itulah jalur tercepat menuju Bandara Halim.