Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerita di Balik Batik Bermotif Corona Pesisir Selatan

Rabu, 20 Januari 2021 – 22:23 WIB
Cerita di Balik Batik Bermotif Corona Pesisir Selatan - JPNN.COM
Lisda Hendrajoni dengan batik bermotif corona. Foto: source for JPNN

“Di bawah binaan Bunda Lisda selaku Ketua Dekranasda Pesisir Selatan, kami selalu mendapatkan dukungan dalam berkreasi. Beliau selalu hadir dan memberi semangat kami, terutama saat pandemi Covid-19 yang melumpuhkan ekonomi masyarakat khususnya bagi UKM dan UMKM,” katanya.

Bercerita tentang ide motif corona, Dewi menjelaskan bahwa muncul saat ia tengah terkorfirmasi positif covid-19 dan harus menjalani isolasi.

“Karena hanya bisa berdiam diri di rumah, namun sebagai pengrajin kami dituntut agar terus berkreasi. Di tengah kondisi positif Covid-19 dan takut dengan virus corona, saya terpikir bagaimana virus ini dapat menjadi menyenangkan dengan berdamai dengannya, muncullah ide untuk membuat batik dengan motif seperti virus corona tersebut,” katanya.

Dewi juga mengaku, awalnya membuat cetakan dari kertas yang dibuat mirip dengan virus corona yang ia lihat melalui media sosial ataupun televisi.

“Bikin cetakan sendiri dulu dari kertas. Terus ditempelkan ke kain yang berwarna hitam. Untuk motifnya diberi warna yang menarik dan cerah sehingga tidak lagi menakutkan,” ungkapnya.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni yang juga ikut memperagakan batik tersebut menyatakan siap memberikan dukungan kepada pengusaha dan pengrajin batik di kabupaten tersebut.

“Pemerintah kabuten akan siap mendukung sentra batik yang ada di Pesisir Selatan. Karena ini terbukti membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan,” katanya.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dekranasda Pesisir Selatan, setidaknya terdapat tiga kecamatan di Pesisir Selatan yang telah membuka peluang kerja bagi para pembatik, yakni di IV Jurai dengan 200 orang pembatik, dan Lunang 70 orang serta di Kecamatan Bayang Utara.

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, tetapi pengrajin batik tetap menyalurkan kreativitas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close