Cerita di Balik Iklan Norak Indoeskrim yang Bikin Internet Pecah
Benar saja, dua hal itu menambah kelucuan iklan. Apalagi, case ponsel yang berwarna emas dengan ukiran khas kerajaan menjadi populer sejak dipakai di iklan Indoeskrim.
Dimas bahkan mengaku mendapatkan banyak pertanyaan di mana bisa membeli case serupa.
Efek visual yang dipakai Dimas pun sengaja dibuat kasar seperti zaman dulu. Misalnya, burung elang yang dinaiki sang raja. Burung tersebut sejatinya adalah boneka yang didesain asal-asalan sehingga menyerupai burung pipit alih-alih elang.
Pergerakannya dibantu kru sehingga terlihat kaku sekaligus lucu. ”Semakin norak, semakin kocak kan?” kata Dimas.
Saat syuting, Dimas memilih sebuah hutan di Cileungsi yang sering menjadi lokasi pengambilan gambar drama kolosal. Di sana dia juga menggelar green screen untuk adegan elang terbang.
Green screen sengaja tidak dipasang rapi sehingga tampak kasar dan apa adanya. Saat editing pun Dimas tidak melakukan sampai detail.
Para pemain yang dipilih Dimas juga rata-rata pernah bermain drama kolosal agar akting mereka meyakinkan. Iklan itu juga memakai sistem dubbing, persis karakteristik drama kolosal yang sering diputar di salah satu TV swasta.
Total, iklan tersebut dibuat selama sepuluh hari. Siapa sangka, video yang dibuat dengan absurd dan asal-asalan itu malah sukses. (len/c25/na)