Cerita Ibu Pemilik Warteg di Serang Soal Serbuan Maut Satpol PP
jpnn.com - SERANG – Saeni, pemilik warung tegal (warteg) yang menjadi korban razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang mendapat empati dari kalangan masyarakat luas. Ia juga menerima donasi dari nitizen dan Presiden Jokowi Dodo.
Seperti diketahui, pada Rabu (8/6) lalu, warteg milik perempuan yang akrab disapa Eni, menjadi salah korban razia Satpol PP Kota Serang.
“Waktu dirazia, saya baru selesai masak, belum selesai semua. Karena panik dan takut, saya langsung lari cari suami saya. Tapi pas balik, makanannya sudah diangkut semua,” katanya saat ditemui di warung yang beralamat di Jalan Cikepuh Kampung Tanggul, Keluruhan Cimuncang, Kota Serang, Minggu (12/6).
Ani menuturkan, saat razia kondisi warung dalam kondisi tertutup. Ia terkejut atas kehadiran petugas Satpol PP yang datang tiba-tiba dan langsung mengemasi barang dagangannya.
“Mereka datang lalu bentak-bentak, ini ibu enggak baca apa tulisan apa. Saya mau jawab apa. Mereka angkut semua dan cuma nyisain dua telur asin dan timun,” keluhnya. Kata dia, akibat tersebut, ia mendapatkan kerugian sekira Rp 600 ribu.
Kejadian itu sontak mengundang reaksi dari nitizen yang diprakarsai oleh Dwika Putra. Lewat akun twitter @dwikaputra, aksi empati pria yang mengaku berdomisili di Jakarta, digalakkan dengan penggalan dana.
Dilansir lewat akun Twitter @dwikaputra, hingga pukul 12.00 WIB kemarin, penggalangan dana tersebut berhasil menembus angka Rp265 juta lebih. Jumlah ini berasal dari 2.427 donatur.
“Donasi atau sumbangan untuk nenek Saeni tidak berkaitan urusan politik, agama atau kepentingannya lainnya, donasi murni dengan tujuan untuk kepentingan kemanusiaan terhadap sesama yang dalam keadaan kesusahan,” tulisnya.