Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerita Kawan Main Juhanda saat Masih SD-SMP

Selasa, 15 November 2016 – 08:00 WIB
Cerita Kawan Main Juhanda saat Masih SD-SMP - JPNN.COM
Juhanda yang diduga menjadi pelaku pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda. Foto: SAIPUL ANWAR/KALTIM POST/JPNN.com

Setelah tahun itu, dia tidak pernah lagi bertemu. Hubungan antar orang tuanya dengan Kendo juga seperti terputus karena Kendo tidak pernah menghubungi orang tuanya.

“Saya masih ingat, tahu-tahu di tahun 2011, ada surat dari kepolisian yang memberitahukan kalau Juhanda terlibat kasus bom buku dan di Puspitek Serpong Tangerang. Jadi, ketemu langsung dengan Kendo itu tahun 2007. Orang tuanya juga sudah pasrah,” papar Inar yang menjabat sekdes Bunigeulis di kediaman Juhanda.  

Saat Radar datang ke rumah Juharta, ternyata kedua orang tua Juhanda sudah dibawa ke Polsek Ciniru untuk dimintai keterangan.

Ditunggu hingga pukul 17.30, kedua orang tua Juhanda tak kunjung datang.

Akhirnya, Radar menyambangi Polsek Ciniru yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Bunigeulis.

Setibanya di Mapolsek Ciniru, rupanya kedua orang tua Juhanda yang didampingi Kades sudah pulang kembali ke rumahnya.

“Barusah Pak Juharta dan istrinya bersama pak kades, sekitar 10 menitan pulang dari Polsek. Tadi ada petugas dari Polres Kuningan yang meminta keterangan dari kedua orang tuanya,” sebut seorang anggota Polsek Ciniru. (ags/sam/jpnn)

 

KUNINGAN - Juhanda (32), tersangka pelemparan bom Molotov di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, lahir di Desa Bunigeulis, Kecamatan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close