Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerita Kawan Main Juhanda saat Masih SD-SMP

Selasa, 15 November 2016 – 08:00 WIB
Cerita Kawan Main Juhanda saat Masih SD-SMP - JPNN.COM
Juhanda yang diduga menjadi pelaku pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda. Foto: SAIPUL ANWAR/KALTIM POST/JPNN.com

jpnn.com - KUNINGAN - Juhanda (32), tersangka pelemparan bom Molotov di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, lahir di Desa Bunigeulis, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jabar.

Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Juharta dan Juharnah, penduduk RT 09/02, Dusun Manis, Desa Bunigeulis, Kecamatan Hantara.

Dibesarkan di Bunigeulis, lantas merantau ke Jakarta setelah lulus SMK swasta di kota Kuningan.

Di ibukota, Juhanda bekerja sebagai pedagang asongan, dan setiap tahun pulang kampong, pas Hari Raya Idul Fitri.

Pekerjaan sebagai pedagang asongan itu dilakoni Juhanda sampai tahun 2007.

Kepala Desa Bunigeulis, Didi Yosefa membenarkan jika Juhanda merupakan warganya yang lahir di desa tersebut.

Namun sejak tahun 2014 lalu atau selepas bebas bersyarat dari Lapas Tangerang, Juhanda sudah bukan lagi warga Bunigeulis lantaran sudah mengajukan surat pindah.

“Memang betul sebelumnya Juhanda atau akrab dipanggil Kendo merupakan warga kami. Kedua orang tuanya, serta adik-adiknya ada di Bunigeulis sampai sekarang. Namun di tahun 2014, Kendo mengajukan surat perpindahan. Yang datang ke balai desa dan mengajukan surat permohonan pindah adalah orang tuanya. Kendo sendiri masih di Tangerang,” jelas Didi diamini Sekretaris Desa Bunigeulis, Inar Rusdinar kepada Radar Cirebon (jawa POs Group), kemarin (14/11) sore.

KUNINGAN - Juhanda (32), tersangka pelemparan bom Molotov di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, lahir di Desa Bunigeulis, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close