Cerita Penjual Es Krim Jadi Pembawa Obor Asian Games 2018

jpnn.com, JAKARTA - Kirab obor Asian Games telah sampai di Jakarta. Sabtu (18/8) pagi, kirab dimulai dari Monumen Nasional (Monas) menuju titik akhir di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. Sebelumnya, obor abadi itu telah mengelilingi 64 kota di 18 provinsi Indonesia.

Mohamad Yusuf, menjadi salah satu orang yang beruntung menjadi pembawa obor Asian Games dalam estafet di Jakarta. Dia bukanlah publik figur seperti Hamish Daud, melainkan hanya seorang penjual es krim Aice di Situbondo, Jawa Timur.

Padahal, pembawa obor api abadi Asian Games 2018 sendiri bukan orang sembarangan. Hanya orang-orang terpilih yang terdiri dari berbagai kalangan; mulai dari pejabat, tokoh masyarakat, atlet, artis, TNI dan Polri.

Mohamad Yusuf bersama istri dan anaknya. Foto: Djainab Natalia Saroh/jpnn

"Saya bangga dan tidak menyangka mendapat kesempatan membawa Obor Asian Games 2018 oleh Aice. Ini menjadi motivasi saya untuk menularkan semangat olahraga kepada masyarakat Indonesia dan menginspirasi siapapun bahwa kita bisa meraih mimpi," ujar Mohammad Yusuf ketika ditemui awak media di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu, (18/8).

Bapak satu anak ini bercerita, dia berlari sejauh 200 meter sambil membawa obor Asian Games dari wisma Mandiri hingga Sarinah, Jakarta Pusat. "Setelah itu obor diberikan ke pelari berikutnya, karena ini kan estafet ya," jelasnya.

Terpilihnya Yusuf sebagai pembawa obor, tak lain atas andil Aice sebagai sponsorhip Asian Games 2018. 

"Sebagai es krim pilihan Asian Games 2018, Aice mendapat kesempatan untuk menyediakan pembawa obor. Sejalan dengan misi Aice, ‘Membantu masyarakat Indonesia mendapatkan hidup lebih indah’, Aice memberikan kesempatan kepada Mohamad Yusuf, seorang penjual es krim dari Situbundo yang membawa semangat kemerdekaan untuk menjadi pelari Obor Asian Games 2018 di Jakarta,” tutur Sylvana Zhong selaku Brand Manager Aice Group Holdings Pte Ltd dalam kesempatan yang sama.