Cerita Peserta PMMD Saat Ditanamkan Kedisiplinan
jpnn.com, CIREBON - Program unggulan Kemenpora Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) terus berjalan sampai tiga bulan ke depan.
Dalam masa pelatihan, ada cerita unik yang diingat oleh 1500 kader PMMD yang tersebar di 10 provinsi tersebut.
Salah satu kader PMMD asal Darma, Cirebon, Jawa Barat, Hasanuddin, mengaku mengingat betul model penanaman kedisiplinan yang dilakukan oleh pelatih dalam masa pelatihan.
"Yang diingat ya bagaimana menanamkan kedisiplinan itu, dan juga ketepatan waktu," katanya, Jumat (1/12).
Dengan menanamkan kedisiplinan dan ketepatan waktu, para kader PMMD merasakan ada perubahan karakter dalam menjalankan tugas untuk memajukan desa. Mereka pun menjadi lebih disiplin, lebih menghargai waktu dalam melakukan kewajiban mereka.
"Harus diakui, faktor kedisiplinan ketepatan waktu diutamakan. Tidak boleh terlambat lebih dari 59 detik, toleransai kami dapat hukuman pembinaan fisik. Tapi itu menyehatkan seperti push-up dan lari," tuturnya.
Lebih keras lagi, adalah terkait pendanaan untuk bantuan pelaksanaan program PMMD dalam masa tiga bulan ke depan saat bertugas. Hasan menyebut, hukuman dalam pelatihan ini bisa membuat para kader deg-degan.
"Iya, name-tag kami diambil untuk solusi timbulkan efek jera, nama itu dicatat dan dapat konsekuensi, direkomendasi ke Kemenpora untuk dievaluasi berkaitan dengan anggaran yang akan diturunkan oleh Kemenpora ke desa kami masing-masing," ungkapnya. Karena itulah, dia dan rekan kader PMMD lainnya akhirnya bisa lebih disiplin dalam menjalankan pelatihan.