Cerita Pilu Aisyah Anisa, Wanita Mualaf asal Kolombia di Bogor, Suaminya Nikah Lagi
Hal pertama yang Anisa share adalah tentang kondisi anak semata wayang-nya Raisah. Dara 20 tahun itu lumpuh. Tak bisa berjalan atau sekedar duduk. Sebagian organnya tidak berfungsi dengan baik akibat stroke.
Bagian leher bengkak. Sementara kakinya terlihat seperti bekas luka lebam akut. “Nih lihat,” kata Anisa menunjukan beberapa sisi kaki anaknya kepada wartawan.
Terlihat jelas bekas-bekas luka lebam berwarna merah di kaki kanan dan kiri. Rupanya, bekas luka itu sudah lama ada. Dari balik luka inilah, Anisa mulai terbuka.
“Dua puluh tahun lalu saya berlayar dengan kapal pesiar dari Amerika. Di sana, saya bertemu seseorang yang kemudian menikah dengan saya. Saya dibawa ke Indonesia. Saya masuk Islam dan menikah dengannya. Saya tinggal di sebuah daerah yang jauh dari sini,” kata Anisa dengan aksen khasnya
Dari caranya berbicara, Anisa tampak mahir berbahasa Indonesia. Ia paham semua tutur kata yang ditanyakan. Ia pun tak canggung berbicara bahasa Indonesia dengan siapa pun. Hanya saja, lidahnya sebagai orang asing tak bisa disembunyikan. Setiap kata yang diucap masih terasa aksen Inggris versi british.
Dia menjelaskan saat pertama menginjakan kaki di Indonesia semua baik-baik saja. Dia tinggal bersama suaminya di Bandung. Bahagia. Mereka pun dikarunia anak. Dia lahir dalam keadaan normal. Cantik, perpaduan Sunda-Kolombia. Meski lebih banyak Kolombia-nya.
Namun, lanjut Anisa petaka itu bermula ketika suaminya memutuskan menikah lagi yang dengan wanita yang tak lain adalah pembantunya sendiri
“Itulah yang membuat saya terpukul. Saya kemudian lebih memilih keluar dari rumah. Dan meninggalkan Bandung,” beber dia.