Cerita Tatkala Laut Marah
Kamis, 02 Agustus 2018 – 12:53 WIB
“Secara terminologi, Air Bangis, dalam bahasa Minang disebut aia bangih.Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, berarti air yang datang membawa malapetaka tanpa belas kasihan, dan menyebabkan penderitaan yang berat,” demikian Yose.
Oiya, gempa disusul tsunami yang terjadi lagi di Ayia Bangih pada 1861, menurut catatan NOAA, berkekuatan 8,5 SR.
Dengan episentrum Pantai Barat Sumatera, gempa bawah laut ini melahirkan tsunami setinggi 7 meter. Getarannya terasa hingga Bangladesh, timur India, dan Malaysia.
Setelah melacak sekian sumber sejarah, Yose menyimpulkan, tahun 1861 itu adalah periode intensitas gempa paling banyak di Indonesia. (wow/jpnn)