Charles Honoris: Kisi-Kisi Debat Agar Prabowo Tak Asal Omong
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris menilai keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan daftar pertanyaan kepada paslon sebelum debat capres-cawapres pada 17 Januari nanti, justru menguntungkan duet Prabowo-Sandi.
Menurut Charles, Prabowo - Sandi sering off-side mengeluarkan pernyataan, jarang memakai data dalam menyampaikan ke publik. "Atau kalaupun menggunakan data, data yang disampaikan pun kerap salah," ujar anggota Anggota Komisi I DPR itu, Senin (7/1).
"Daftar pertanyaan dari KPU itu (diberikan sebelum debat) supaya Pak Prabowo tidak lagi menyebut Haiti ada di Afrika, dan tidak lagi asal ngomong bahwa selang cuci darah di RSCM dipakai untuk 40 orang. Juga agar Sandiaga bisa mengingat lagi utang-utangnya saat membangun Tol Cipali, sehingga dia tidak (pura-pura) lupa saat bicara ke publik," imbuh Charles.
Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan ini pun menyindir, dia tak bisa membayangkan andai terjadi hal-hal ngawur saat debat, hanya karena Prabowo-Sandi tidak dikasih daftar pertanyaan sebelumnya. "Publik yang paling dirugikan. Publik berhak atas informasi yang benar, bukan informasi tanpa data, apalagi hoaks," tutur Charles.
Sementara buat pasangan Jokowi - Ma'ruf, menurut Charles, debat bukanlah hal sulit dengan atau tanpa daftar pertanyaan sebelumnya.
"Pak Jokowi sudah kenyang pengalamanan dalam memimpin pemerintahan. Mulai dari wali kota, gubernur di ibukota negara, sampai jadi presiden sekarang ini. Pak Jokowi tinggal bercerita saja tentang kesuksesan pemerintahan dan prestasi yang telah dia buat selama ini," ucap Charles.
Nah, menurut Charles, sebaliknya, buat Prabowo debat itu mungkin sulit karena kurang pengalaman.
Charles menegaskan, debat capres-cawapres bukan cerdas cermat untuk menjawab pertanyaan hafalan. Keputusan KPU untuk memberitahukan daftar pertanyaan debat juga tidak akan dibuat tanpa kesepakatan dari kedua timses.