Chen Shu-chu, Pedagang Sayur di 'Top List'
Tak Pernah Tahu, Malu Masuk TimeMinggu, 02 Mei 2010 – 09:25 WIB
Namun, Chen menolak disebut sebagai dermawan. "Saya tidak pernah memberikan donasi yang nilai nominalnya sangat besar," tandasnya, seperti dilansir Agence France-Presse, Sabtu (1/5) kemarin. Pekerja keras yang memiliki tiga anak angkat itu juga enggan bercerita banyak soal sumbangan-sumbangannya ke yayasan sosial. Sebab menurutnya, amal yang dia berikan bukan untuk dipublikasikan. "Apalagi, ini juga bukan bagian dari kompetisi," imbuh Chen.
Perempuan yang tidak tamat sekolah dasar karena kesulitan biaya itu, menekuni bisnis sayur-mayur di pasar Taitung sejak berusia 13 tahun. Awalnya, dia hanya membantu orangtuanya yang memang pedagang sayur di sana. Kini, dialah yang mengelola kios sayur tersebut. Selama hampir lima dekade, Chen menjadi pedagang sayur dengan jam terbang paling tinggi. Sebab, tiap hari, kiosnya-lah yang buka paling pagi dan tutup paling sore.
"Mengagumkan. Tapi, di atas semua (donasi) yang sudah dia berikan itu, keteladanan-lah yang menjadi sumbangan terbesarnya," terang Time dalam pernyataan resminya tentang Chen.