Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ciptakan Wirausaha untuk Kurangi Angka Pengangguran

Rabu, 23 November 2016 – 02:00 WIB
Ciptakan Wirausaha untuk Kurangi Angka Pengangguran - JPNN.COM
Suasana Rapat Dengar Pendapat Antara Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian dengan Komite III DPD RI di Komplek Parlemen RI Senayan, Jakarta, Selasa (22/11). FOTO: Dok. Humas DPD RI

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan angkatan kerja mencerminkan jumlah penduduk yang secara aktual siap memberikan kontribusi terhadap produksi barang dan jasa di suatu wilayah. Data menyatakan, pada awal 2016 terdapat 127,7 juta orang angkatan kerja, terdiri dari 120,7 juta orang penduduk bekerja dan 7 juta orang pengangguran.

“Untuk mengurangi jumlah pengangguran tersebut, Ditjen IKM memiliki suatu kegiatan penumbuhan wirausaha baru,” ucap Gati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komite III DPD di Gedung DPD, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/11).

Menurut Gati, jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif rendah. Hal itu dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia. Berdasarkan data Bank Indonesia, dari total penduduk Indonesia sebesar 237,64 juta jiwa atau sekitar 1,65 persen yang berwirausaha sebesar 3,9 juta jiwa.

“Angka itu jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura yang mencapai di atas 4 persen,” kata Gati.

Gati menilai bangsa yang makmur di suatu negara harus memiliki minimum 2 persen wirausaha dari total penduduknya. “Hal itulah yang masih terus diupayakan oleh pemerintah. Jadi negara kita harus memiliki minimun 2 persen wirausaha dari total jumlah penduduk,” ujarnya seperti rilis Humas DPD RI.

Anggota DPD RI Provinsi Banten, Ahmad Sadeli Karim mempertanyakan tentang sulitnya membuka industri kecil atau menengah. Pemerintah, menurut Sadeli Karim, seolah-olah mengabaikan kemampuan masyarakat menengah kebawa untuk membuka usaha baru.

“Apalagi saat ini Indonesia telah dibanjiri oleh produk impor dari Cina. Bahkan harganya jauh lebih murah ketimbang produk dalam negeri,” katanya.

Ia menilai, banjirnya produk impor di Indonesia mengakibatkan persaingan tidak sehat. Tentunya harus ada campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan angkatan kerja mencerminkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close