Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Corona Mewabah, Kebencian pada Muslim India Bertambah

Selasa, 14 April 2020 – 16:54 WIB
Corona Mewabah, Kebencian pada Muslim India Bertambah - JPNN.COM
Umat Muslim sedang salat di Masjid India. Foto: New York Times

jpnn.com, NEW DELHI - Pejabat Kementerian Kesehatan India menuding umat muslim di negara itu yang menyebarkan virus corona (covid-19). Pernyataan tersebut membuat serangkaian anti-Islam telah menyebar di India.

Parahnya lagi, seorang pemuda Muslim yang sedang membagikan makanan kepada orang miskin tak luput menjadi target serangan. Banyak masyarakat muslim menerima kekerasan dengan dilempari dan dipukuli.

Dikutip dari New York Times, Selasa (14/4), serangan terjadi baik di luar maupun di dalam lingkungan masjid, mereka yang beragama Islam dianggap sebagai penyebar virus.

Bahkan, di negara bagian Punjab, pengeras suara di kuil Sikh menyiarkan suara pesan yang memberi tahu orang-orang untuk tidak membeli susu dari peternak muslim karena produk tersebut bisa menyebabkan terjangkitnya virus corona.

Pesan penuh kebencian pun berkembang di dunia maya. Semakin banyak beredar video yang berisi imbauan kepada kaum muslim untuk tidak memakai masker, tidak mempraktikkan jarak sosial (physial distancing), dan tidak mengkhawatirkan virus corona sama sekali, seolah-olah para pembuat video ingin muslim terjangkit virus Corona.

Di tengah pandemi global yang menimpa dunia saat ini, selalu ada yang disalahkan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun melakukannya. Trump bersikeras menyebut novel virus Corona sebagai "virus Cina."

Kaum Muslim di India yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa kini berada di bawah tekanan karena tuduhan yang dilayangkan kepada mereka sebagai penyebar virus.

Di India kaum Muslim merupakan minoritas, sementara 1,3 miliar penduduknya memeluk agama Hindu sebagai mayoritas.

Beberapa tahun terakhir ini merupakan titik terendah bagi muslim India yang menjadi korban diskriminasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News