Cross Way
Oleh Dahlan IskanKenapa waktu itu tidak sekalian dibangun juga yang ujung timur?
Saya tidak tahu. Kemungkinan besar untuk menghemat biaya. Toh waktu itu memang belum diperlukan. Bandara Cengkareng masih sepi.
Lama-lama bandara tersebut terlalu ramai. Lion Air saja menambah lebih 200 pesawat.
Penerbangan dari luar negeri juga kian banyak. Sampailah pada suatu saat: antrean untuk terbang di Bandara Cengkareng lama sekali.
Pernah sampai ada 10 pesawat yang antri di taxiway untuk menuju ujung landasan.
Saya pernah tertidur saat pesawat mulai meninggalkan garbarata. Lalu terbangun. Saya kira pesawat sudah mendarat di Surabaya.
Ternyata pesawat belum juga terbang. Masih di antrean ketiga.
Kesimpulan waktu itu: harus dibangun landasan ke-3. Kejengkelan penumpang pesawat sudah luar biasa.