Curigai Langkah KPU Menyetop Rekapitulasi, Ferdinand Ungkit Omongan Jokowi
Ferdinand mengatakan yang berbicara PSI pasti lolos ke parlemen bukan sekadar Jokowi bapaknya Kaesang, tetapi juga presiden.
"Kalau pernyataan presiden tersebut tidak terjadi, mau ditaruh di mana muka presiden? Nah, inilah yang saya duga, apakah ini, jangan-jangan bagian dari upaya meloloskan PSI ke parlemen," ujarnya.
Dia menilai masyarakat harus mengkritisi langkah KPU menghentikan sementara penghitungan di kecamatan yang merugikan peserta pemilu.
Dengan kejadian itu, Ferdinand mendorong agar dilakukan audit forensik terkait sistem di KPU.
"Kita tidak boleh membiarkan ini terjadi. Jangan nanti ketika sistem ini kembali aktif, tiba-tiba ada partai yang langsung melonjak suaranya," kata dia.
Untuk itu, pihaknya berharap ada pemeriksaan yang komprehensif terhadap sistem yang dipakai KPU. Baik itu audit forensik maupun digital.
Hal itu penting dilakukan guna mengetahui benarkah kekacauan rekapitulasi terjadi akibat sistem yang tidak andal, atau karena disengaja.
"Sengaja dibuat rusak, dibuat berhenti untuk melakukan sesuatu upaya-upaya tertentu. Misalnya, meloloskan partai atau menambah suara partai tertentu. Nah, ini yang menjadi kecurigaan," ujar Ferdinand.