Dahlan Iskan Terkejut atas Ucapan Syekh Panji soal Mimpi Mendirikan Ponpes Al Zaytun
"Di Al Zaytun damai sekali," demikian Dahlan mengutip ucapan Syekh Panji.
Selain itu, Syekh Panji juga ingin mengoreksi soal makanan santri di Gontor kala itu yang dia anggap sangat tidak cukup untuk ukuran anak SMP-SMA.
"Itu mengakibatkan siswa berbohong," tulisan Dahlan mengutip penjelasan Panji.
Syekh Panji sendiri mengakui ketika di Gontor, dia menjadi sering berbohong. Selesai salat Isya dia sering minta makanan ke dapur untuk dibawa ke asrama. Alasannya untuk makan sahur. Besoknya akan berpuasa.
Namun ketika paginya ketahuan ikut sarapan, Panji ditegur: katanya puasa. "Maka saya berbohong lagi. Saya bilang lupa," lanjut Dahlan menuliskan kisah Panji saat jadi santri Gontor.
Sejak itulah tertanam dalam tekad Syekh Panji, kalau kelak mendirikan pesantren, maka santri harus cukup makan. Untuk mewujudkan itu harus punya sumber makanan sendiri.
Di Ponpes Al Zaytun, konon santri mendapat sarapan pagi. Lalu dibekali kue yang cukup untuk dibawa ke kelas. Pukul 10.00, saat istirahat, santri makan kuenya tadi.
Lalu, siang hari santri mendapat makan siang. Lantas dibekali kue lagi untuk dibawa ke kelas guna dimakan saat istirahat sekitar jam 15.00.