DAK Pendidikan Rp 200 Miliar tak Terserap Maksimal
”Total ada 1.426 ruang yang sudah dibangun dengan menggunakan DAK Pendidikan. Paling banyak berupa rehab ruang kelas,” jelas Hary-ono.
Dia menyebutkan, bidang dikdas menargetkan realisasi DAK sebesar Rp 101 miliar tahun ini untuk pembangunan fisik. Namun, dari target tersebut, hanya terealisasi atau terserap sebesar Rp 98 miliar. Masih ada sisa Rp 3 miliar yang tidak terserap.
Tidak tercapainya target pembangunan fisik tersebut karena ada sejumlah sekolah yang sudah dibangun menggunakan bantuan dana dari APBD Kabupaten maupun bantuan dari pusat.
”Sehingga dana dari DAK yang seharusnya dialokasikan untuk sekolah tersebut, jadi tidak terserap,” ungkapnya.
Selain pembangunan fisik, dikdas juga menggunakan DAK Pendidikan untuk pengadaan buku Kurikulum 2013. Namun, Haryono enggan menyebutkan berapa total anggaran yang terserap untuk kegiatan tersebut, berikut target realisasi DAK untuk pengadaan buku.
”Cuma sedikit kok, karena hanya beberapa sekolah yang merupakan pilot project K 13 dan harus menggunakan buku kurikulum tersebut. SD-nya cuma 10 sekolah dan SMP ada 6 sekolah,” katanya.
Haryono menjelaskan, sisa dana DAK yang tidak terserap tahun ini akan masuk dalam Silpa APBD. Harapannya, bisa digunakan pada 2015. Sehingga DAK Pendidikan bisa terserap sesuai target dan rencana.
Seperti diketahui, total DAK yang belum terserap sejak 2010 lalu sekitar Rp 200 miliar. Angka tersebut merupakan akumulasi sisa DAK 2010 Rp 49 miliar, DAK 2011 sebanyak Rp 43,5 miliar, DAK 2012 ada Rp 75 miliar, ditambah DAK 2013 sebesar Rp 30 miliar.