Dalam Jangka Panjang, LPKR Memiliki Potensi Bisnis yang Cerah
Data BEI menunjukkan, Lippo Karawaci merupakan salah satu perusahaan properti terbesar yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total aset USD 4 miliar per September 2019 dan kapitalisasi pasar USD 1,2 miliar per 31 Oktober 2019.
Selain mengembangkan enam proyek properti yang sedang berjalan, perseroan mengelola 51 mal dengan gross floor area 3,4 juta m2, serta jaringan 36 RS yang difasilitasi 3.666 unit tempat tidur.
Lippo Karawaci memiliki cadangan lahan (landbank) yang terdiversifikasi dengan izin pengembangan lebih dari 8.000 ha. Lahan seluas 1.461 ha yang tersebar di Indonesia menyediakan keperluan pengembangan di kemudian hari untuk jangka waktu lebih dari 15 tahun.
Dengan fundamental yang kuat, Lanjar optimis bahwa bisnis LPKR ke depan akan tetap cerah. Sektor properti akan tetap tumbuh, didukung kebijakan pemerintah juga kebijakan suku bunga yang relatif rendah.
Lanjar menilai, dalam jangka panjang ekonomi Indonesia juga akan terus tumbuh. Sejumlah sektor akan terdorong, salah satunya properti. Belum lagi proyek infrastruktur tetap berlanjut. Ini memberi sentimen positif. Emiten properti seperti LPKR bisa meraup untung.
Strategi bisnis yang jitu dikombinasikan dengan terus menguatnya permintaan di sektor properti memberikan sinyal positif bagi kinerja LPKR di tahun 2020.
LPKR juga terus mengalami peningkatan penjualan yang didorong oleh penjualan inventaris dan percepatan proses konstruksi berbagai properti baru yang sedang dibangun.
Diketahui, LPKR saat ini mengerjakan sejumlah proyek properti di daerah. Proyek tersebut diminati oleh pasar dan ditargetkan selesai tepat waktu untuk kemudian diserahkan ke konsumen.