Dalami Pelaku Perusakan Pospol
jpnn.com - JAKARTA -- Polda Metro Jaya terus menemusuri pelaku dan motif perusakan pos polisi lalu lintas di wilayah Jakarta Selatan, Minggu (9/2) dini hari. Diduga, kasus itu buntut dari tindakan polisi menyetop oknum aparat dari kesatuan tertentu di perempatan Jalan Rasuna Said, karena akan dilewati rombongan Wakil Presiden.
"Kami dalami siapa mereka, motifnya apa. Sementara masih dalam penelusuran," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Kantor Komisi Pemilihan Umumn Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Dipaparkannya, pekan lalu anggota polisi yang bertugas di perempatan Jalan Rasuna Said, menutup arus lalu lintas karena iring-iringan mobil yang membawa Wapres Boediono hendak lewat. Sepeda motor yang diduga ditumpangi oknum aparat pun ikut diberhentikan.
Namun, anggota polantas yang menutup arus lalu lintas itu justru mendapat perlawanan. "Kemudian mengatakan, 'kamu tidak kenal saya?'. Terjadi perkelaian dan langsung memukul anggota," kata Rikwanto.
Setelah itu, kata dia, dua orang yang berboncengan sepeda motor itu pergi. "Setelah pergi mengatakan, 'saya tidak terima. Saya dari kesatuan tertentu. Kami akan datang bawa pasukan'," ungkap Rikwanto.
Anggota Polantas yang kala itu bertugas di perempatan Rasuna Said langsung ditarik ke Polda Metro Jaya. Ternyata, tak lama kemudian memang ada penyisiran yang diduga rentetan dari perkelahian tersebut. "Hingga berlanjut kepada pelemparan pos," ungkapnya.
Saat itu, pos Polantas sudah kosong karena tidak lagi anggota polisi yang berada di lapangan. Diduga, kata Rikwanto, pelaku perusakan itu menggunakan 15 hingga 20 sepeda motor.
Rikwanto menambahkan, polisi memang belum mengetahui secara pasti pelaku perusakan. Namun, katanya, pihaknya tetap bekerjasama dengan Garnizun untuk melakukan penelusuran.