Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dan Kata-Kata Belum Binasa

Senin, 23 Januari 2017 – 22:11 WIB
Dan Kata-Kata Belum Binasa - JPNN.COM
Poster film Istirahatlah Kata-Kata. Foto: Dok. JAWAPOS.com

Bisa jadi karena gratis. Banyak yang memfasilitasi nonton bareng.

Begitu keluar bioskop, mendadak banyak yang menjadi kritikus film. Umumnya berkomentar seragam, film yang disutradari Yosep Anggi Noen ini datar. Dan…tidak sesuai harapan.

Dan si empunya karya sudah memberi alas, bahwa mereka tidak sedang membuat film, "bak visualisasi buku sejarah," yang, "akibat ambisi berlebihan merangkum seluruh sisi kehidupan sang tokoh," dan lalu, "melupakan observasi karakter."

Pun demikian, dalam perspektif sejarah, melalui film ini, setidaknya penonton jadi tahu bahwa Indonesia pernah dipimpin oleh rezim gagah perkasa, namun takut pada kata-kata.

Adegan demi adegan begitu jelas menggambarkan, yang karena kata-kata, rezim itu sampai hati memisahkan ayah dengan dua anaknya. Yang karena puisi-puisi, Wiji Thukul terpaksa menjauh dari istrinya, Yuk Pon (Marissa Anita).

Dalam selarik puisi--ini tak ada di film--semasa pelarian (1996-1998), Wiji Thukul menulis puisi...

Wani,
bapakmu harus pergi
kalau teman-temanmu tanya
kenapa bapakmu dicari-cari polisi
jawab saja:
"karena bapakku orang berani"

Kalau nanti ibu didatangi polisi lagi
menangislah sekuatmu
biar tetangga kanan kiri datang
dan mengira ada pencuri
masuk rumah kita

AKU bukan artis pembuat berita/tapi aku memang selalu kabar buruk buat penguasa-- Wiji Thukul, 18 Juni 1997.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close