Darah Haid Sedikit, Normalkah?
Radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada organ kewanitaan, termasuk vagina, serviks, uterus (rahim), ovarium (indung telur), dan tuba falopi (saluran penghubung indung telur dan rahim). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi gonore, chlamydia, dan bakterial vaginosis yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Wanita yang sering bergonta-ganti pasangan seksual memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami radang panggul. Selain itu, jika Anda pernah memasang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) atau operasi genital, kondisi tersebut juga lebih mudah terjadi.
“Penderita radang panggul bisa menunjukkan gejala darah haid keluar sedikit. Kondisi ini biasanya disertai dengan durasi haid yang lebih panjang daripada orang normal,” kata dr. Devia.
Sementara itu, apabila darah haid yang sedikit dialami oleh wanita yang belum pernah berhubungan seksual, beberapa hal ini bisa menjadi pemicunya:
- Faktor hormonal yang cenderung tidak seimbang
- Stres berat
- Peningkatan berat badan drastis dan tiba-tiba
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Adanya gangguan hormon tiroid.
“Coba pantau berapa lama Anda mengalami kondisi tersebut. Bila sudah lebih dari 3 bulan, lebih baik segera berobat ke dokter. Dengan begitu, pihak medis akan berupaya mencarikan solusi terbaik agar kondisi haid bisa kembali normal,” dr. Devia memberikan anjuran.
Jika kondisi darah haid sedikit dibiarkan terus berlanjut, bukan tidak mungkin tingkat kesuburan wanita yang mengalaminya juga akan mengalami gangguan. Faktanya, 1 dari 10 wanita yang mengalami radang panggul dengan gejala darah haid sedikit mengalami gangguan kesuburan.
Ini karena kondisi tersebut menyebabkan terbentuknya jaringan parut (bekas luka) yang menyumbat saluran tuba dan membuat sel telur sulit dibuahi. Karena itu, jika Anda mengalami keluhan terkait, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter.(NB/ RVS/klikdokter)