Darul Siska Tuding Majelis Etik Golkar Jadi Alat Airlangga Pertahankan Kursi Ketum
“Saya merasa heran mengapa surat saya yang mengingatkan dua tokoh tersebut menyebabkan saya dipanggil untuk klarifikasi oleh Majelis Etik,” tegasnya.
Mantan wakil legislator Golkar itu menegaskan, andai Majelis Etik sudah ada sejak lama dan menjalankan fungsinya secara fair, seharusnya yang dipanggil terlebih dahulu adalah Akbar dan Agung. Menurutnya, posisi Akbar saat ini adalah wakil ketua Dewan Kehormatan Golkar, sedangkan Agung merupakan ketua Dewan Pakar di partai berlambang beringin hitam itu.
Namun, Darul menilai dua tokoh itu bertindak seperti tim sukses bagi Airlangga. Padahal, katanya, sampai saat ini belum ada kejelasan tentang waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pun belum diketahui.
“Seandainya Majelis Etik memang ada dan telah mengingatkan kedua tokoh tersebut, saya tidak akan membuat surat yang kemudian beredar menjadi surat terbuka,” tegasnya.
BACA JUGA: Bentuk Majelis Etik Golkar, Airlangga Disebut Abuse Of Power
Karena itu Darul menduga Majelis Etik Golkar menjadi alat Airlangga untuk menyingkirkan pihak-pihak yang berseberangan jelang munas. “Majelils Etik tumpul terhadap orang yang mendukung Airlangga Hartarto, namun tajam dan reaktif kepada orang yang mendukung Bambang Soesatyo atau tokoh lainnya,” pungkasnya.(yay/indopos/jpg)