Data Kemenhan Dipertanyakan saat Debat Capres, Pengamat HI Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Hubungan Internasional Teuku Rezasyah, menyatakan bahwa sebagai calon presiden dan juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto tidak dapat dengan seenaknya mengungkapkan semua data dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Hal itu lantaran beberapa data Kemenhan tersebut memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi.
Rezasyah mengemukakan pendapatnya merespons tuntutan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres 03 Ganjar Pranowo pada debat ketiga kandidat Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
"Pak Prabowo pasti punya data. Beliau sangat tegas menafsirkan data itu konfidensial. Sebenarnya, beliau bisa saja mengatakan data itu bisa dibagi dua, mana yang konfidensial untuk umum dan mana yang harus terbuka dalam negeri," kata Rezasyah dalam keterangannya, Selasa (9/1).
Rezasyah menjelaskan bahwa data konfidensial adalah informasi yang bersifat rahasia dan hanya boleh diakses oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan dan kewenangan untuk mengaksesnya.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) itu menegaskan bahwa informasi yang bersifat rahasia ini hanya dapat diakses oleh individu yang telah bersumpah serta memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola dan menggunakan data tersebut.
"Betul, enggak bisa (sembarangan). Orang tersebut harus tersumpah untuk membaca data itu dan tidak semua orang Kemhan bisa membaca data (konfidensial), dan menhan juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam debat ketiga dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik, kebijakan-kebijakan pertahanan yang diusung oleh Prabowo menjadi titik kritik yang dilontarkan oleh Anies dan Ganjar.