Debat soal Capres Berujung Pengeroyokan
Pengeroyokan itu baru berhenti setelah dibubarkan paksa oleh salah seorang oknum polisi yang kebetulan melintas dari lokasi. Melihat kedatangan polisi, AD dan rekannya langsung kabur.
Sementara Andi mengalami luka memar di kening sebelah kanan, dan luka memar di bagian punggung.
“Kejadiannya berlangsung cepat. Saat datang, mereka langsung menyari saya. Setelah diberi tahu AD, aku pun jadi bulan-bulanan mereka. Aku langsung didorong lalu dipukul kepalaku,” ujar Andi, saat ditemui di Mapolsek Siantar Timur.
Andi mendatangi Mapolsek Siantar Timur untuk tujuan mengadu atau melaporkan kejadian yang dialaminya kepada polisi.
Warga Jalan Asahan, Nagori Asuhan, Kecamatan Siantar, ini mengatakan, pelaku pengeroyokan itu banyak. Diantara mereka hanya dua pelaku yang dikenali korban yakni berinisial PU dan AA.
Korban mengatakan, kejadian tersebut terjadi karena AD salah paham saat mereka berdebat siapa yang akan menjadi pemimpin negara ini. “Dia salah paham karena waktu berdebat dia kalah argumen sama aku. Lagian kami sudah sama-sama minum, makanya dia sampai sakit hati,” ujarnya.
Kapolsek Siantar Timur AKP Altur Pasaribu ketika dikonfirmasi tadi malam mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi terkait kejadian tersebut. Namun korban belum membuat laporan secara resmi.
Pasalnya, ketika datang melapor, korban belum membawa hasil visum atas penganiayaan yang dialaminya. Oleh polisi, dia disuruh melengkapi hasil visum namun hingga tadi malam tak kunjung kembali ke Mapolsek membuat laporan. “Sampai saat ini korban belum ada melapor,” ujar Pasaribu tadi malam.