Debat Tak Kunjung Usai
Jumat, 07 Agustus 2009 – 20:37 WIB
Sebagai seorang yang “hanya” mengikuti berita-berita melalui media massa, baik Dorodjatun dan Simanjuntak di kubu “kanan” maupun Sri Edi di kubu “kiri” – jika istilah ini dapat diterima, tampaknya lebih fokus pad ide-ide besar tokoh di zaman yang beda, sebutlah antara Soekarno-Hatta dan Soeharto dengan meluputkan praktek yang terjadi. Terkesan bias teori.
Dorodjatun memaparkan gerakan Soekarno pada era demokrasi terpimpin telah mendekonstruksi sistem liberal kapitalis warisan Belanda. Nasionalisasi milik asing gencar. Tapi inflasi meroket dan rupiah merosot. Pengangguran dan kemiskinan tak terkendali.